Increased’s Activities G. Semeru’s to Level 2 (orange flag) Being standby
Translate from http://portal.vsi.esdm.go.id/ The evaluation of the level of G. Semeru as follows: I. Introduction Mount Semeru is a type-A active Gunungapi monitored continuously. Location G. Semeru administratively located in the District Lumajang and Malang, East Java, and the geographical position on the 8 ° 06 ’30”south latitude and 112 ° 55′ East Longitude. Peak tertingginya Mahameru named (+ 3676 m dpl), located in the old crater wall G. Semeru. Mahameru peak is the highest location on the island of Java. II. Kegempaan * G. Kegempaan activities Semeru dated February 6 s / d 4 March 2009 characterized by explosion earthquake 873 events with a range of 34 incidents per day, 3 earthquake events guguran, 18 times the incident Earthquake Tremor Vulkanik. * Date 5 March 2009 recorded 19 incidents Gempa eruption times, 1 time events tremor with amplituda 3 mm long and 70-second quake, 1-time occurrence Earthquake In Vulkanik…
Mount Welirang – Arjuno
Pulang dari semeru kemarin, saya sempatkan ultralight backpacking ke Gunung welirang, Tujuannya bukan puncak nya, tapi aktifitas penambang Belerang terbesar di indonesia. Kalau pernah dating ke Ijen dan suka main2x sama gunung api, ijen terkenal dengan Tambang belerang terbesar di indonesia, sehari 4-8 Ton dihasilkan dari kawah, dan punya Kandungan zat asam paling tinggi.. jadi! Kalau mau kremasi tampa membakar, tinggal Berenang aja di danau di tepi kawah Ijen. Plastic aja hancur dalam hitungan minggu.. Belerang di pakai untuk memutihkan Gula, jadi semakin putih, artinya kandungan So2 nya sangat tinggi Belerang juga di pakai di hamper semua bahan pembuat kosmetik agar tampah putih. Juga katanya digunakan untuk Pbarik Bahan Peledak… Mas, kalau mau tau neraka sampean dekat aja ke kawah kata seorang penambang di gunung welirang! Di sini penambang bekerja lebih berat dari penambang di Ijen. Karena mereka mengangkut batu belerang dengan gerobak, persis seperti sapi yang di pekerjakan untuk…
Mencari Kearifan Masa lalu
Oleh : Emil Salim Di Lahat, sebuah kota kecil di pinggir sungai Lematang, Sumatera Selatan saya masuk sekolah dasar. Di sekeliling kota masih tumbuh hutan lebat. Dan pohon duren tumbuh bebas di pinggir jalan dan dalam hutan. Tiap kali sehabis hujan deras dengan angin kencang, bersama teman-teman kami masuk hutan mencari buah duren yang banyak berjatuhan ditimpa angin. Pada tiap hari Sabtu guru kelas saya di Sekolah Dasar suka mengajak murid-muridnya berjalan-jalan masuk hutan, di kaki bukit Serelo yang tersohor di daerah. Sambil berjalan di hutan, guru menjelaskan berbagai peranan pacet penghisap darah manusia, yang rupanya juga berguna bagi manusia sebagai penunjuk arah matahari karena sifat kepala pacet selalu mencari kehangatan. Dan dengan mengetahui letak arah matahari, sekaligus kita memiliki kompas alami penunjuk jurus Utara-Timur-Barat-Selatan. Guru juga mengajak muridnya belajar “minum madu” dari sejenis bunga sebagai pengganti air bila kita tersesat. Dan mencari sisa makanan beruk di tanah untuk memperoleh…